Sub sektor pertambangan sebagai salah satu potensi sumberdaya alam dan merupakan sumber pendapatan asli daerah, dalam pengelolaannya kadang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh berubahnya bentang alam maupun tutupan lahan karena aktifitas penambangan.

Kabupaten Kotabaru, yang berada di Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai potensi bahan galian yang sangat besar dan sebagian telah diusahakan baik dalam sekala kecil, menengah, maupun besar. Pertambangan batubara yang mendominasi kegiatan pertambangan di Kabupaten Kotabaru, dalam pengelolaannya perlu mendapat pengawasan yang ketat kaitannya dengan kerusakan lingkungan. Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang banyak ditemukan di Kabupaten ini merupakan masalah tersendiri yang perlu segera mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah, karena kegiatan ini selain ilegal juga meninggalkan kawasan bekas tambang dalam kondisi rusak.

Dengan Studi Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Monitoring Dampak Aktifitas Pertambangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada Pemerintah Daerah mengenai akibat yang ditimbulkan oleh aktifitas pertambangan serta arahan penanggulangannya, dengan harapan studi ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan, pengawasan, dan penanggulangan lingkungan pertambangan.