Istilah "Politisasi Kampus" biasanya digunakan ketika ada usaha-usaha atau kegiatan bersifat politik praktis yang berasal dari eksternal terhadap kampus. Tapi tanpa disadari secara internal banyak sikap, pola dan perbuatan mengadopsi cara-cara politik. Atau dengan kata lain banyak yang berperan seperti seorang politikus, he..he.. ^_^. Kalau ini terjadi maka amat sangat disayangkan (Upin & Ipin said: "iiss-iisss-iiiss....")
Dunia kampus itu sangat unik dan auranya sangat universal. Nilai-nilai etika, cara pengelolaan dan hubungan inter-personal termasuk komunikasinya sangat dijunjung tinggi. Kepercayaan, Kemitraan dan Pembinaan (KKP) menjadi referensi utama dalam segala aktifitasnya. Hubungan dosen-mahasiswa, dosen-karyawan, karyawan-karyawan, mahasiswa-mahasiswa, pejabat dan pimpinan-civitas akademika, apalagi antara pejabat/pimpinan mesti menjunjung nilai-nilai KKP tersebut.
Amat disayangkan jika antara pejabat menerapkan cara-cara politik dalam memutuskan sesuatu. Keputusan politis hanya ada di dunia politik, bukan di dunia pendidikan. Yang ada adalah keputusan intelektual-akademik dan keputusan lainnya. Keputusan yang dikeluarkan oleh orang-orang dengan intelektualitas tinggi dalam koridor akademik jika menyangkut urusan akademik. Dan keputusan bersifat intelektual-manajemen jika ingin memperbaiki suatu sistem. Tapi tetap berbasis intelektual. Jangan berbasis politik.
0 komentar